Thursday, February 23, 2006
Aku dilahirkan dari sebuah keluarga yang sederhana, dari 12 Saudara diantaranya 7 Laki-laki dan 5 Perempuan, dan terlahir dari anak no 8 (bungsu dari sebelah Laki-laki). Sejak kecil saya boleh dibilang nakal, beda dengan saudara saya yang lain, terutama 4 dari adik saya cewek. Setiap Manusia tidak sama, semuanya mempunyai karekter yang berbeda, dan setiap karekter mempunyai kelebihan dan kekekurangan masing-masing. Jadi mungkin orangnya jelek, tapi hatinya baik, begitupun sebaliknya. Memang begitulah kehidupan untuk diciptakan, sehingga dunia mempunyai warna-warni.
Lebih kurang 24 (dua puluh empat) tahun aku menghabiskan hidupku dipermukaan bumi ini, kira-kira tepatnya diPalembang tanggal 21 agustus 1980, aku mulai muncul dan hidup, alhamdulillah bisa melihat pemandangan dunia sementara. Selama kecilku aku dikampungku, dibesarkan dan didik serta digembleng, ditempeleng, digoreng dll, sama kedua orang tuaku. Kampungku sama seperti kampung kalian, yang penuh dengan tumbuh2an, hutan rimba, air sungai mengalir, serta banyak lagi keindahan2 yang kita rasakan. Beda dengan dikota, kita slalu berbaur dengan orang ramai, dengan asap poros pembakaran, dengan bau tidak menyedapkan kadangkala, dan banyak lain, sehingga adaptasi hidup kita kurang menyehatkan, namun kebutuhan primer slalu terjaga. Menginjak masa dewasaku, aku berangkat kekota, disana aku ditempatkan disebuah Pondok Pesantren yang bernama Ar-Riyadh, lebih kurang 6 (enam) tahun aku disana. Banyak pengalaman yang kupetik, trutama aku bisa belajar mandiri, belajar menghadapi sikap jauh dari orang tua, belajar mengenal watak dan tabiat orang, dan banyak keistimewaan lainnya yang belum aku rasakan. Disamping itu, banyak ilmu yang belum pernah aku dapatin dibangku dasar. Yang dulunya hanya sekedar belajar sifatnya keduniaan, sedangkan dipondok aku lebih menekankan pada masalah kerohanian (pembersihan hati)
Selesai aku disana, aku merantau jauh dari keluarga, yang tadinya hanya merantau kekota, sekarang aku merantau kedaerah lain, dari pulau yang berbeda, sudah jelas cakupan watak dan tabiatnya lebih meluas, sehingga mengajarkan aku untuk lebih berhati-hati dalam bersikap. Aku meneruskan kejenjang yang lebih tinggi, yaitu menjadi seorangan Mahasiswa disalah satu Universitas di Bandung (Sunan Gunung Djati) . Tentu seorangan Mahasiswa berbeda dengan Siswa, sebab dia lebih banyak mengungkapkan dari pada diungkapin, lebih banyak memberi respon dari pada diresponin, lebih banyak bertanya daripada ditanyain, karna dia Maha, seorangan yang lebih tinggi, ya'ni menjadi seorangan Mahasiswa. Pengalamanku selama jadi Mahasiswa di IAIN cukup menjadikan sebuah memori, Saya bisa belajar cara menghadapi interaksi sesama lain suku, yang jelas sangat beda sekali dengan suku asliku sumatra selatan (Palembang). Selain lembut dalam bercakap, juga sopan dalam bermu'amalah, selebihnya hanya Tuhan yang tahu. Namun asyik juga bisa hidup di daerah yang terkenal wanitanya cantik-cantik, sampe dibilang Kota Bunga, mungkin karna disamping suasannya juga Wanitanya. Begitulah sekelumit tetang kehidupanku semenjak kecil sampai sekarang ini, hingga akhirnya aku ditaqdirkan ke Mesir.
Motto: Orang bisa, kenapa kita enga bisa? Kalau nonton saya suka Film yang barbau Horor, Romantis, wah panjang ceritanya, Ga bisa diungkapin pokoke...hehehe. Tentang Musik apapun aku suka, dan tergantung suasana, yang penting bisa menghilangkan rasa suntuk dan stress. Apalagi kalau musik itu membawa kenangan. Tapi untuk musik peterpan dan Radja, 'its my favorit!!!
Wassalam.
Baca Selengkapnya..!
« Halaman Depan
 
posted by bangagus at 8:22 AM 1 Komentar